PADA saatnya sebuah tatanan masyarakat di suatu wilayah akan mengalami dinamika yang wajar dalam catatan sejarah. Mereka ada, berkembang, mengalami gejolak horisontal, mengalami masa-masa keemasan, jatuh, terpuruk lalu kemudian bangkit lagi dengan tatanan baru yang lebih ideal. Begitulah juga yang terjadi pada generasi-generasi umat pada masa-masa yang akan datang, tentunya mereka akan mengalami kompetisi pada setiap lini kehidupan dengan kompleksitas yang lebih, dan stressing yang semakin kuat, sebab dunia ini dihuni oleh sekian milyar manusia yang ingin selalu lebih unggul di antara satu dengan yang lain untuk mempertahankan eksistensinya pada komunitas manusia.
Telah banyak kita dengarkan kisah-kisah kejayaan dan perjuangan yang mengagumkan sehingga derajat suatu kaum terangkat dari kerendahannya. Perjalanan panjang suatu kaum akan selalu membuahkan hasil yang manis apabila perjuangan tersebut didasarkan pada satu hal, yaitu li i'lai kalimatillah (untuk meninggikan agama Allah). Namun, tidak ada perjuangan yang tidak diiringi dengan pengorbanan sebagai konsekuensi. Sebagaimana agama Islam sendiri, kehadirannya ditentang oleh kaum musyikin-kuffar, akan tetapi setelah dapat menundukkan lawan-lawan keyakinannya, Islam tumbuh berkembang bag tanaman yang ditanam diladang subur dengan situasin dan kondisi yang sangat kondusif, sehingga kebesaran agama ini bisa menembus segala penjuru dunia.
Demikian pula halnya, bangsa-bangsa yang ingin maju berkembang di belahan bumi ini, mereka haruslah berjuang, berkorban dan bekerja keras demi cita-cita mereka menjadi bangsa yang bermartabat dan memiliki kedudukan tinggi dihadapan Tuhan. Untuk menggapai cita-cita yang demikian tadi tentu memiliki beberapa syarat yang mutlak diperlukan diantaranya adalah:
1. Iman, secara universal diidentikan sebagai sebuah keyakinan, akan tetapi dalam Islam tentunya memiliki spesifikasi tersendiri, yaitu yakin yang memiliki rukun dan harus diimani secara mutlak dan menyeluruh sebagaimana yang tertera pada rukun iman. Dengan iman dalam diri inilah seseorang mendapatkan kekuatan yang dahsyat, cita-citanya tidak hanya sekedar mewujudkan kehendak keduniaan namun juga mengharap Ridha dari Allah sebagai Tuhan Pencipta alam semesta. Dan telah terbukti dalam sejarah kemanusiaan, bahwa tidak ada karya yang melegenda di muka bumi ini kecuali terlahir dari jiwa-jiwa yang memiliki derajat keimanan yang tinggi. Dan dengan jiwa yang diterangi oleh cahaya iman pulalah Khalifah Umar Bin Khattab, Umar Bin Abdul Aziz, Harun Arrasyid, dan lain sebagainya bisa membangun kejayaan umat pada masanya.
2. Ilmu, adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum kita melakukan sesuatu. Hasil maksimal akan diperoleh oleh setiap mereka yang mengerjakan sesuatu dengan bekal pengetahuan tentang apa yang mereka kerjakan. Negara-negara maju adalah sebuah contoh konkrit sebuah peningkatan dinamika keilmuan yang terbukti mampu menyesaikan permasalahan-permasalahan komunitasnya pada tataran intelektualitas sehingga terwujudlah kemudahan-kemudahan dalam hidup karena banyaknya solusi yang lahir dari luasnya wawasan. Maka bukanlah suatu hal yang asing jika dalam berbagai teori tentang program dan perencanaan selalu dikaitkan dengan kemampuan intelektualitas suatu bangsa. Ilmu adalah pilar kemajuan, pilar kesejahteraan dan pilar peradaban. Bukankah pesan Allah dalam Al-Qur'an telah jelas, bahwa umat ini haruslah, membaca , belajar, dan mengilmui semua yang dilakukan agar hidupnya lebih bermakna dan berkualitas?.
3. Amal, Islam memiliki pesan moral yang cukup signifikan untuk mengubah nasib suatu kaum jika mereka benar-benar ingin berubah, yaitu meninggalkan kemalasan. Mereka harus berusaha dan terus berusaha untuk melakukan perbaikan dalam hidup. Beriman saja tidaklah cukup, berilmu pun masih kurang, justru mereka harus memacu potensi diri secara maksimal dengan memadukan kedua hal tersebut agar amanat khilafiyah - sebagai khalifah di bumi - yang tertanam dalam dirinya benar-benar dapat dijalankan dengan baik, sehingga sebagai makhluk mereka telah menjalani hidup sesuai dengan Kehendak Allah Swt.
Mengarahkan generasi untuk selalu membekali diri dengan tebalnya keimanan, luasnya wawasan dan potensi untuk berkarya adalah suatu keharusan. Jalan panjang yang menghampar di masa yang akan datang adalah jalan yang penuh dengan persaingan hidup yang saling menghimpit dan bersinggungan. Maka bersiaplah, "Jadilah manusia! kuat iman, kaya ilmu, kaya jasa, dan kaya harta. Semoga dirimu sama dengan seribu orang bahkan sejuta, amin...".demikian Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA. berpesan dalam sebuah kesempatan.
Semoga pergerakan umat yang terus melakukan perbaikan demi perbaikan dalam segala bidang kehidupan ini selalu mendapatkan petunjuk dari Allah Swt. Amin...
Semoga pergerakan umat yang terus melakukan perbaikan demi perbaikan dalam segala bidang kehidupan ini selalu mendapatkan petunjuk dari Allah Swt. Amin...